Pages

Kamis, 17 November 2016

Hello Macau, see u...And Welcome to Hongkong

Sekitar pukul 05.00 pagi kami mencari kamar mandi untuk bebersih, cuci muka, gosok gigi, mau mandi kamar mandinya agak bau jadi kita mengurungkan niat untuk  mandi. Berhubung dari semalam kita belum tidur, selama perjalanan hampir 4 jam dari KL ke Macau kita manfaatin buat tidur biar badan fresh. 
Jeng...jeng...jam 10.30 kita mendarat dengan mulus di Macau yang disambut dengan gerimis.
Selamat datang di Eropanya Asia...
Dulu di blog ini aku pernah menulis pengen banget bisa ke Macau dan tanggal 18 Agustus 2016 aku menjejakan kaki pertama kalinya disini. Yes, I’m here in Macau...
Hello Macau

Kali ini kita singgah dulu di Macau karena perjalanan masih mau dilanjutkan ke Hongkong. Untuk ke Hongkong kami menggunakan kapal ferry dengan estimasi waktu sejam turun di daerah Kowloon. Beberapa menit awal perjalanan menggunakan kapal ferry gelombang datang menyambut, perut rasanya geli sewaktu ferry naik turun mengikuti gerakan gelombang.

Tiket untuk kapal ferry Macau-Hongkong
 Beberapa saat kemudian gedung-gedung pencakar langit mulai terlihat. Welcome to Hongkong...
Tujuan pertama kami untuk mengambil tiket atraksi yang sudah kami pesan sebelumnya di Golden Crown cukup mudah mencari tempatnya diantara pusat keramaian daerah Tsim Sha Tsui.

Penginapan sekaligus tempat pembelian beberapa tiket atraksi di Hongkong
Untuk mempermudah perjalanan kita selama di Hongkong, kartu octopus sangat membantu sekali untuk bertransaksi. Lebih jelasnya bisa coba cek disini Octopus
Beli kartu octopus, baru juga di tap ke mesinnya mendadak jatuh dan menghilang dari pandangan begitu saja. 200 dollar melayang :( baru sampai sudah ada kejadian sial, terpaksa beli kartu lagi. Kesan pertama saat melihat suasana di dalam stasiun MTR, melongo. Rameeeeee dan hampir semua orang berjalan dengan kecepatan tinggi hahaha berasa banget perbedaannya sama di Indo. 
Kami naik MTR dari Tsim Sha Tsui dengan tujuan Central tempat kami akan menginap dengan teman couchsurfer. Keluar dari MTR langsung ada di dalam mall dan disambut dengan hujan yang derasssss. Cari tumpangan wifi untuk menghubungi couchsurfer yang mau ditumpangi tapi apalah daya gak menemukan yang gretongan. Keluar gedung keliling kesana kemari untuk cari alamat, hampir 2 jam dan hasilnya nihil. Berhubung dari pagi kita belum makan apa-apa rasanya tenaga terkuras habis. Dannnn parahnya lagi kita nggak menemukan 7 Eleven atau Circle K yang biasanya bertebaran dimana-mana. Cari makan dan minum susahnya minta ampun.
Keliling lagi sampai ngemper dipinggiran jalan. Dilihatin orang yang lalu lalang, untungnya juga gak ada yang kenal. Nyari yang namanya McD, KFC dan sejenisnya juga nggak ketemu-ketemu. Begitu melihat lambang McD dari kejauhan, bagaikan melihat air di gurun pasir. Asliiiii legaaaaaaa...
Mengisi perut yang kosong sambil cari wifi gratis, and finally bisa menghubungi yang mau kita tebengi nginap. Berhubung kita ga menemukan penginapannya, Si empunya penginapan dengan baik hati menjemput. Memasuki kawasan penginapan, aku berasa ada di dalam lokasi syuting film-film mafia, bangunan tua di sepanjang jalan, kanan kiri banyak pertokoan dengan lampu-lampu serba ngejreng, banyak orang lalu lalang disekitar dengan dentuman musik keras disekitarnya.

Lingkungan disekitar tempat penginapan
Sampai di dalam penginapan agak speechless waktu tahu couchsurfer yang nawarin penginapan cuma punya satu kamar. Nah secara kita 2 cewek sedangkan dia sendiri cowok. Terus??? Tanpa ditanya dia sudah menjelaskan terlebih dahulu, kita disuruh tidur di kamar sedangkan dia tidur di sofa depan kamar. Jadi ceritanya, tempat penginapan kita itu semacam flat terdiri dari 5 kamar, 1 kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Teman baru kita ini baik banget menyediakan semua keperluan kita, sampai ke makanan dan camilannya. Pertama kali nyobain couchsurfing kayak gini ternyata bikin ketagihan. Seneng banget bisa punya teman baru.
Eli, couchsurfer yang kita tumpangi ini asli Indonesia juga cuma lagi magang di salah satu restoran di Hongkong. Walaupun dia baru tinggal sebulan di Hongkong tapi dia sudah membantu kita informasi tentang seluk beluk Hongkong.
Menjelang malam petualangan kita pun di mulaiiii...
Tujuan awal mau ke The Peak, tapi apalah daya begitu keluar penginapan hujan turun dengan santainya. Ini sebenernya musim panas atau musim hujan? pikirku. Alhasil kita mengurungkan niat untuk ke The Peak dan  beralih ke Temple Street lanjut ke Ladies Market. Hari pertama sudah belanja-belanja, belum puas keliling Ladies Market hujan deras kembali menyapa. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, jadi kita memutuskan untuk kembali ke penginapan mengisi tenaga untuk hari esok.
Temple Market, salah satu surga untuk belanja barang murah di Hongkong


Hujan menyambut di Ladies Market, tapi suasana masih tetap ramai
Pengeluaran hari kedua :
Kurs dollar Hongkong : Rp 1.710,-


Rupiah
Dollar Hongkong
Bus Airport-Terminal Ferry
                 4.275
2,5
Ferry Macau-Hongkong
             261.630
153
Tiket Disneyland
             829.350
485
Tiket Ngong Ping Cabin Standart
             213.750
125
Octopus
             684.000
400
Makan di McD
               39.330
23
Beli oleh-oleh
             222.300
130
Beli baju ganti
               85.500
50
Total
         2.340.135
1368,5
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts