Jeng...jeng...jam 10.30 kita
mendarat dengan mulus di Macau yang disambut dengan gerimis.
Selamat datang di
Eropanya Asia...
Dulu di blog ini aku pernah
menulis
pengen banget bisa ke Macau dan tanggal 18 Agustus 2016 aku menjejakan kaki
pertama kalinya disini. Yes, I’m here in Macau...
Hello Macau |
Kali ini kita singgah dulu di Macau karena perjalanan masih mau dilanjutkan ke Hongkong. Untuk ke Hongkong kami menggunakan kapal ferry dengan estimasi waktu sejam turun di daerah Kowloon. Beberapa menit awal perjalanan menggunakan kapal ferry gelombang datang menyambut, perut rasanya geli sewaktu ferry naik turun mengikuti gerakan gelombang.
Tiket untuk kapal ferry Macau-Hongkong |
Tujuan pertama kami untuk
mengambil tiket atraksi yang sudah kami pesan sebelumnya di Golden Crown cukup
mudah mencari tempatnya diantara pusat keramaian daerah Tsim Sha Tsui.
Untuk mempermudah perjalanan
kita selama di Hongkong, kartu octopus sangat membantu sekali untuk
bertransaksi. Lebih jelasnya bisa coba cek disini Octopus
Penginapan sekaligus tempat pembelian beberapa tiket atraksi di Hongkong |
Beli kartu octopus, baru juga
di tap ke mesinnya mendadak jatuh dan menghilang dari pandangan begitu
saja. 200 dollar melayang :( baru sampai sudah ada kejadian sial, terpaksa beli
kartu lagi. Kesan pertama saat melihat suasana di dalam stasiun MTR, melongo.
Rameeeeee dan hampir semua orang berjalan dengan kecepatan tinggi hahaha berasa
banget perbedaannya sama di Indo.
Kami naik MTR dari Tsim Sha
Tsui dengan tujuan Central tempat kami akan menginap dengan teman couchsurfer. Keluar
dari MTR langsung ada di dalam mall dan disambut dengan hujan yang
derasssss. Cari tumpangan wifi untuk menghubungi couchsurfer yang
mau ditumpangi tapi apalah daya gak menemukan yang gretongan. Keluar gedung
keliling kesana kemari untuk cari alamat, hampir 2 jam dan hasilnya nihil.
Berhubung dari pagi kita belum makan apa-apa rasanya tenaga terkuras habis.
Dannnn parahnya lagi kita nggak menemukan 7 Eleven atau Circle K yang biasanya
bertebaran dimana-mana. Cari makan dan minum susahnya minta ampun.
Keliling lagi sampai ngemper
dipinggiran jalan. Dilihatin orang yang lalu lalang, untungnya juga gak ada
yang kenal. Nyari yang namanya McD, KFC dan sejenisnya juga nggak
ketemu-ketemu. Begitu melihat lambang McD dari kejauhan, bagaikan melihat air
di gurun pasir. Asliiiii legaaaaaaa...
Mengisi perut yang kosong
sambil cari wifi gratis, and finally bisa menghubungi yang mau
kita tebengi nginap. Berhubung kita ga menemukan penginapannya, Si empunya
penginapan dengan baik hati menjemput. Memasuki kawasan penginapan, aku berasa
ada di dalam lokasi syuting film-film mafia, bangunan tua di sepanjang jalan, kanan
kiri banyak pertokoan dengan lampu-lampu serba ngejreng, banyak orang lalu
lalang disekitar dengan dentuman musik keras disekitarnya.
Lingkungan disekitar tempat penginapan |
Sampai di dalam penginapan agak
speechless waktu tahu couchsurfer yang nawarin penginapan cuma
punya satu kamar. Nah secara kita 2 cewek sedangkan dia sendiri cowok. Terus???
Tanpa ditanya dia sudah menjelaskan terlebih dahulu, kita disuruh tidur di
kamar sedangkan dia tidur di sofa depan kamar. Jadi ceritanya, tempat
penginapan kita itu semacam flat terdiri dari 5 kamar, 1 kamar mandi,
dapur dan ruang tamu. Teman baru kita ini baik banget menyediakan semua
keperluan kita, sampai ke makanan dan camilannya. Pertama kali nyobain couchsurfing
kayak gini ternyata bikin ketagihan. Seneng banget bisa punya teman baru.
Eli, couchsurfer yang
kita tumpangi ini asli Indonesia juga cuma lagi magang di salah satu restoran
di Hongkong. Walaupun dia baru tinggal sebulan di Hongkong tapi dia sudah membantu
kita informasi tentang seluk beluk Hongkong.
Menjelang malam petualangan
kita pun di mulaiiii...
Tujuan awal mau ke The Peak,
tapi apalah daya begitu keluar penginapan hujan turun dengan santainya. Ini
sebenernya musim panas atau musim hujan? pikirku. Alhasil kita mengurungkan
niat untuk ke The Peak dan beralih ke
Temple Street lanjut ke Ladies Market. Hari
pertama sudah belanja-belanja, belum puas keliling Ladies Market hujan deras
kembali menyapa. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, jadi kita
memutuskan untuk kembali ke penginapan mengisi tenaga untuk hari esok.
Temple Market, salah satu surga untuk belanja barang murah di Hongkong |
Hujan menyambut di Ladies Market, tapi suasana masih tetap ramai |
Pengeluaran hari kedua :
Kurs dollar Hongkong : Rp 1.710,-
Rupiah
|
Dollar
Hongkong
|
|
Bus
Airport-Terminal Ferry
|
4.275
|
2,5
|
Ferry
Macau-Hongkong
|
261.630
|
153
|
Tiket
Disneyland
|
829.350
|
485
|
Tiket
Ngong Ping Cabin Standart
|
213.750
|
125
|
Octopus
|
684.000
|
400
|
Makan
di McD
|
39.330
|
23
|
Beli
oleh-oleh
|
222.300
|
130
|
Beli
baju ganti
|
85.500
|
50
|
Total
|
2.340.135
|
1368,5
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar