Perjalanan berlanjut di hari ke-3 di Hongkong. Kelar
berberes kita berdua menuju MRT yang membawa kita kembali ke Pulau Lantau.
Jalur perjalanannya hampir sama dengan ke Disneyland, bedanya kita turun di
stasiun paling akhir.
Ada apa di Ngong Ping? Sebenarnya saya penasaran naik cable car yang membawa kita menuju Ngong
Ping Village. Cable car terdiri dari
dua macam, cable car standart dan cable
car crystal. Untuk lebih jelasnya bisa di cek di webnya. Sebelum menuju
Ngong Ping Village, kita mesti antri untuk naik cable car. Kurang lebih setengah jam antri akhirnya kita bisa naik.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dan
saya mulai merasakan sensasinya naik cable
car ini. Sebelumnya pernah naik yang di Taman Mini tapi yang ini lebih
berasa, selain karena jarak tempuh yang lebih lama, ketinggiannya juga berbeda.
Kita bisa menikmati pemandangan dari atas, bukit-bukit yang berjajar, hamparan
lautan dan gedung-gedung tinggi di kejauhan.
Pemandangan yang bisa dinikmati dari atas cable car |
HOT...PANAS...
Pertama kali menjejakkan kaki di Ngong Ping Village,
itulah yang saya rasakan. Panasnya lebih parah dari Disneyland, kulit sampai
rasanya sakit. Ohhhh I see, mungkin
ini memang yang dinamakan Musim Panas hahaha
Mau narsis buat foto-foto mesti mikir ulang, gara-gara
cuaca yang kurang bersahabat. Jeng...jeng...alat penghalau panas aka payung akhirnya
dikeluarkan, karena topi udah nggak mempan hehehe
Coba bayangin panasnya, hampir semuanya bawa peralatan perang biar gak kepanasan |
Begitu memasukan kawasan ini kami disambut dengan
suasana seperti Pedesaan Cina. Efek lihat Running
Man saya penasaran dengan tempat ini. Sepanjang perjalanan menuju Big Buddha (Tan Tian Buddha) kami
disuguhi toko-toko yang menjual pernak pernik sampai yang menjual makanan.
Perjuangan belum akhir, untuk sampai ke Big Buddha kita mesti naik anak tangga
yang lumayan tinggi. “Panas, aku tunggu disini ya mbak,” kata travelmate. Panas banget sih, cuma
sayang sudah disini kalau nggak naik ke atas, pikirku. Memantapkan hati dan
kaki saya mulai menaiki anak tangga satu persatu, wihhhh lumayannn...lumayan
bikin ngos-ngosan hahaha
Perjuangan banget untuk sampai atas sini dengan cuaca yang super duper panas |
Begitu sampai di atas, angin menyambut dengan
tenangnya. Peralatan perang mulai dikeluarkan, kamera DSLR, kamera action, plus kamera HP. Cekrekkk...cekrek...apalah mau dikata
mendadak DSLR eror rejing, padahal semalam dipenginapan baik-baik saja. Okeh,
terpaksa isi baterai HP dulu sama ngadem
menghindari teriknya matahari. Nengok kanan kiri banyak yang lagi nikmati ice cream *nelan ludah* hemattt
hematttt.
Baterai sudah keisi waktunya keliling di atas Big Buddha. Lihat pemandangan dari atas,
rasa panas terkalahkan dengan angin sepoi-sepoi. Cukup keliling plus
foto-fotonya bersiap menjelajah ke tempat selanjutnya. Waktunya turun tangga
setelah sebelumnya ngos-ngosan turunnya
bisa santai plus foto-foto hehehehe
Saya menyerahhhh...
Sebatang ice
cream menyelamatkan dari dahaga hahaha. Kelar makannya dan ketemuan sama travelmate yang nungguin dibawah,
berikutnya lanjut ke Wisdom Path. Lagi-lagi jalan sendiri travelmate-nya udah kecapaian. Dari Big Buddha ke Wisdom Path
perjalanan sekitar 10-15 menit melewati jalan setapak di dalam hutan. Krik...krik...krik...sepiiiii sampai
akhirnya ketemu sesama wisatawan setelah beberapa menit jalan.
Tarrraaaaaa.....
Kawasannya dikelilingi pegunungan dan hutan |
This is Wisdom Path, karena apa saya kesini? Lagi-lagi
karena efek Running Man hahahaha. Udaranya sejuk-sejuk panas, karena
disekitarnya dikeliling gunung. Biasanya orang juga melakukan hiking/trekking di sekitar sini. Udah puas foto-fotonya (dibantuin sama
wisatawan yang ketemu dijalan tadi). Sempet ditanya? Tahu artinya palang-palang
batu yang berdiri? Mikir coba nginget tentang apa, saya jawab tentang zodiak? inget-inget
Running Man waktu itu. Ternyataaaa saya salahhh saudara-saudara (maafkan).
Wisdom Path menceritakan isi dari Kitab Sutra.
Selesai panas-panasan pengen nyari tempat buat ngadem
plus isi perut yang mulai kruyukan. Perjalanan balik dari Ngong Ping naik cable car lagiiii yeayyyyy, seru aja
gelantungan di atas sama memperhatikan pemandangan yang ada di bawah.
Next destination, Citigate sebuah mall yang menurut
berita tersohor tempatnya barang branded
dengan harga murah. Perlu dipahami ya, murah itu bermacam-macam penjelasannya
hahaha. Kalau menurut saya masih relatif mahal, tapi ada yang cocok sama
kantong juga. T-shirt Giordano yang
biasanya hampir 200ribu, disini ga sampai 200rb sudah bisa dapat 3 buah hahaha.
Kalaplah saya melihat harga ini, sekalian buat oleh-oleh juga hehehe.
Kelar belanja hari sudah mulai menjelang malam,
sekarang tinggal isi perutnya. Keliling di foodcourt
dan kita ga menemukan mana makanan yang halal, lanjutlah perjalanan ke kawasan Causeway Bay. Turun dari MTR kita
sudah langsung masuk di Soho Mall, keliling nyari pintu keluar ga nemu-nemu.
Akhirnya malah keliling di dalam supermarketnya. Perut sama kepala mulai ga
bisa diajakin kerjasama gara-gara seharian belum makan. Lihat makanan dan
jajanan di dalam supermarket bikin mata ga tahan. Ngisi perut sama taiyaki dulu
daripada ga sama sekali. Kelar beli taiyaki ada yang bikin penasaran sama
counter disebelahnya, yang ternyata adalah Bake Cheese Tart yang terkenal di
Jepang sana. Lihat antrian panjangnya cukup bikin penasaran. Mengobati rasa
penasaran saya membeli 1 buah, yups...rela antri untuk beli 1 aja hahaha.
Maklumlah ya per piece kuenya sekitar 30ribuan.
Selanjutnya kita menghabiskan malam di sekitaran
Causeway Bay dan kembali lagi ke Temple Market beli list pesanan plus oleh-oleh.
Rupiah
|
Dollar
Hongkong
|
|
Ice Cream
|
20.520
|
12
|
Minuman
|
15.390
|
9
|
Baju Giordano
|
277.020
|
162
|
Top Up
Octopus
|
85.500
|
50
|
Snack
|
59.850
|
35
|
Tempelan
kulkas, dll
|
205.200
|
120
|
Total
|
663.480
|
388
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar