Pages

Selasa, 20 Juni 2017

Next Destination, Ngong Ping




Perjalanan berlanjut di hari ke-3 di Hongkong. Kelar berberes kita berdua menuju MRT yang membawa kita kembali ke Pulau Lantau. Jalur perjalanannya hampir sama dengan ke Disneyland, bedanya kita turun di stasiun paling akhir.

Ada apa di Ngong Ping? Sebenarnya saya penasaran naik cable car yang membawa kita menuju Ngong Ping Village. Cable car terdiri dari dua macam, cable car standart dan cable car crystal. Untuk lebih jelasnya bisa di cek di webnya. Sebelum menuju Ngong Ping Village, kita mesti antri untuk naik cable car. Kurang lebih setengah jam antri akhirnya kita bisa naik. 


Perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dan saya mulai merasakan sensasinya naik cable car ini. Sebelumnya pernah naik yang di Taman Mini tapi yang ini lebih berasa, selain karena jarak tempuh yang lebih lama, ketinggiannya juga berbeda. Kita bisa menikmati pemandangan dari atas, bukit-bukit yang berjajar, hamparan lautan dan gedung-gedung tinggi di kejauhan.

Pemandangan yang bisa dinikmati dari atas cable car
HOT...PANAS...
Pertama kali menjejakkan kaki di Ngong Ping Village, itulah yang saya rasakan. Panasnya lebih parah dari Disneyland, kulit sampai rasanya sakit. Ohhhh I see, mungkin ini memang yang dinamakan Musim Panas hahaha

Mau narsis buat foto-foto mesti mikir ulang, gara-gara cuaca yang kurang bersahabat. Jeng...jeng...alat penghalau panas aka payung akhirnya dikeluarkan, karena topi udah nggak mempan hehehe
Coba bayangin panasnya, hampir semuanya bawa peralatan perang biar gak kepanasan
Begitu memasukan kawasan ini kami disambut dengan suasana seperti Pedesaan Cina. Efek lihat Running Man saya penasaran dengan tempat ini. Sepanjang perjalanan menuju Big Buddha (Tan Tian Buddha) kami disuguhi toko-toko yang menjual pernak pernik sampai yang menjual makanan.



Perjuangan belum akhir, untuk sampai ke Big Buddha kita mesti naik anak tangga yang lumayan tinggi. “Panas, aku tunggu disini ya mbak,” kata travelmate. Panas banget sih, cuma sayang sudah disini kalau nggak naik ke atas, pikirku. Memantapkan hati dan kaki saya mulai menaiki anak tangga satu persatu, wihhhh lumayannn...lumayan bikin ngos-ngosan hahaha

Perjuangan banget untuk sampai atas sini dengan cuaca yang super duper panas
Begitu sampai di atas, angin menyambut dengan tenangnya. Peralatan perang mulai dikeluarkan, kamera DSLR, kamera action, plus kamera HP. Cekrekkk...cekrek...apalah mau dikata mendadak DSLR eror rejing, padahal semalam dipenginapan baik-baik saja. Okeh, terpaksa isi baterai HP dulu sama ngadem menghindari teriknya matahari. Nengok kanan kiri banyak yang lagi nikmati ice cream *nelan ludah* hemattt hematttt.

Baterai sudah keisi waktunya keliling di atas Big Buddha. Lihat pemandangan dari atas, rasa panas terkalahkan dengan angin sepoi-sepoi. Cukup keliling plus foto-fotonya bersiap menjelajah ke tempat selanjutnya. Waktunya turun tangga setelah sebelumnya ngos-ngosan turunnya bisa santai plus foto-foto hehehehe

Saya menyerahhhh...

Sebatang ice cream menyelamatkan dari dahaga hahaha. Kelar makannya dan ketemuan sama travelmate yang nungguin dibawah, berikutnya lanjut ke Wisdom Path. Lagi-lagi jalan sendiri travelmate-nya udah kecapaian. Dari Big Buddha ke Wisdom Path perjalanan sekitar 10-15 menit melewati jalan setapak di dalam hutan. Krik...krik...krik...sepiiiii sampai akhirnya ketemu sesama wisatawan setelah beberapa menit jalan.

Tarrraaaaaa.....
Kawasannya dikelilingi pegunungan dan hutan
This is Wisdom Path, karena apa saya kesini? Lagi-lagi karena efek Running Man hahahaha. Udaranya sejuk-sejuk panas, karena disekitarnya dikeliling gunung. Biasanya orang juga melakukan hiking/trekking di sekitar sini. Udah puas foto-fotonya (dibantuin sama wisatawan yang ketemu dijalan tadi). Sempet ditanya? Tahu artinya palang-palang batu yang berdiri? Mikir coba nginget tentang apa, saya jawab tentang zodiak? inget-inget Running Man waktu itu. Ternyataaaa saya salahhh saudara-saudara (maafkan). Wisdom Path menceritakan isi dari Kitab Sutra.

Selesai panas-panasan pengen nyari tempat buat ngadem plus isi perut yang mulai kruyukan. Perjalanan balik dari Ngong Ping naik cable car lagiiii yeayyyyy, seru aja gelantungan di atas sama memperhatikan pemandangan yang ada di bawah.


Next destination, Citigate sebuah mall yang menurut berita tersohor tempatnya barang branded dengan harga murah. Perlu dipahami ya, murah itu bermacam-macam penjelasannya hahaha. Kalau menurut saya masih relatif mahal, tapi ada yang cocok sama kantong juga. T-shirt Giordano yang biasanya hampir 200ribu, disini ga sampai 200rb sudah bisa dapat 3 buah hahaha. Kalaplah saya melihat harga ini, sekalian buat oleh-oleh juga hehehe.

Kelar belanja hari sudah mulai menjelang malam, sekarang tinggal isi perutnya. Keliling di foodcourt dan kita ga menemukan mana makanan yang halal, lanjutlah perjalanan ke  kawasan Causeway Bay. Turun dari MTR kita sudah langsung masuk di Soho Mall, keliling nyari pintu keluar ga nemu-nemu. Akhirnya malah keliling di dalam supermarketnya. Perut sama kepala mulai ga bisa diajakin kerjasama gara-gara seharian belum makan. Lihat makanan dan jajanan di dalam supermarket bikin mata ga tahan. Ngisi perut sama taiyaki dulu daripada ga sama sekali. Kelar beli taiyaki ada yang bikin penasaran sama counter disebelahnya, yang ternyata adalah Bake Cheese Tart yang terkenal di Jepang sana. Lihat antrian panjangnya cukup bikin penasaran. Mengobati rasa penasaran saya membeli 1 buah, yups...rela antri untuk beli 1 aja hahaha. Maklumlah ya per piece kuenya sekitar 30ribuan.

Selanjutnya kita menghabiskan malam di sekitaran Causeway Bay dan kembali lagi ke Temple Market beli list pesanan plus oleh-oleh.


Rupiah
Dollar
Hongkong
Ice Cream
20.520
12
Minuman
15.390
9
Baju Giordano
277.020
162
Top Up Octopus
85.500
50
Snack
59.850
35
Tempelan kulkas, dll
205.200
120
Total
663.480
388

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts